Agak janggal menerima kenyataan bahwa selama 19 hari, tamu hotel mandi, sikat gigi, minum dan makan dengan air yang sudah terkontaminasi jenazah manusia. Kematian Elisa menyisakan pertanyaan besar. Dia menginap seorang diri di hotel saat liburan. Tidak ada hal ganjil selama dia menginap, dia juga tidak bertemu dengan siapapun. Tetapi sebuah rekaman CCTV memperlihatkan bahwa Elisa tampak aneh saat naik lift, semalam sebelum dia menghilang.
Video Elisa di dalam lift (c) Dennis Romero
Awalnya,
Elisa tampak biasa menekan tombol lift, sendirian. Kemudian dia keluar
dari lift dengan gerakan aneh. Dia seperti melihat sesuatu, menghindari
entah apa dan melakukan gerakan aneh lalu tampak berlari. Tidak ada
kabar lain tentang Elisa hingga dia ditemukan meninggal dalam tangki air
yang digunakan Hotel Cecil sebagai tangki air minum. Belum jelas apakah
kasus ini merupakan pembunuhan, terpeleset, atau hal gaib lain.Sejarah Buruk Hotel Untuk Tempat Pembunuhan
Kasus yang menimpa Elisa membuka kembali kisah lama Hotel Cecil. Hotel tua tersebut dibangun tahun 1920, sudah cukup tua. Kematian Elisa menyeret beberapa asumsi bahwa gadis itu bertemu dengan hantu atau arwah penasaran yang pernah menjadi korban pembunuhan di hotel tersebut.
Suasana saat polisi mengangkat mayat Elisa (c) Reuters
Untuk
Anda ketahui, dilansir guardian.co.uk, Hotel Cecil menjadi tempat
pembunuhan berantai. Beberapa tahun lalu, terjadi pembunuhan berantai
yang dilakukan Richard Ramirez atau dikenal sebagai Nightstalker yang
membunuh 14 orang, juga Jack Unterweger yang melakukan pembunuhan pada
wanita tuna susila. Sementara berdasarkan berita di theghostdiaries.com,
pada tahun 1962, terjadi kasus bunuh diri oleh Pauline Otten yang
melompat dari jendela, termasuk beberapa kasus pemerkosaan terjadi di
Hotel Cecil.Tidak heran jika kematian Elisa dikaitkan dengan hal-hal gaib, karena Hotel Cecil menyimpan beberapa cerita kelam. Ada yang berasumsi bahwa kematian Elisa terkait arwah-arwah penasaran yang meninggal di hotel tersebut. Ditambah lagi, belum ada pemberitaan lanjutan. Percayakah Anda pada hal ini, ladies?
No comments:
Post a Comment